Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Masterplan Pengembangan dan Penataan Kawasan Sekitar KI Weda, Kementerian Perencanaan pembangunan Nasional/Badan perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia telah merumuskan isu strategis dan rekomendasi intervensi kegiatan prioritas pembangunan kawasan sekitar KI Teluk weda, maka dalam upaya penanaman lokasi kegiatan prioritas diperlukan konfirmasi pendalam isu sehingga dapat menghasilkan rekomendasi intervensi kegiatan prioritas yang tepat, sehingga di butuhkan Focus group discission, yang dilaksanakan di Weda tanggal 28 Juli 2023 bertempat di aula Bappelitbangda Kabupaten Halmahera tengah
Dalam FGD tersebut, Kementerian Bappenas melalui Deputi Pembangunan ragional yang dilaksanakan oleh direktorat Regional 3 Ika ratna Wulandari yang di wakil oleh Aldi Mardikawoto dan Tim Persatuan Insinyur Indonesia ( PPI ) membahas bebara isu penting yaitu isu terkait, pemukiman kumuh, akibat lonjakan jumlah penduduk migrasi dari luar Kabupaten Halmahera tengah, Ruang terbuka, ketersediaan air minum,persampahan, Air limbah, kelistrikan dan telekomunikasi, pencemaran sungai, kesehatan, kapasitas tenaga kerja, alih fungsi lahan, konektivitas udara, dan rencana tata ruang.
Pada FGD tersebut, di hadir oleh kepala OPD terkait yaitu PU, Perkim, DLH, nakertrans, Kominfosandi, Perindagkop, Dinas perhubungan, PDAM serta camatan dan kepala Desa lingkar tambang, sebalum di lakukan FGD sebelumnya telah di laksanakan kunjungan lapangan oleh Tim Bappenas RI dengan Tim Bappelitbangda untuk meninjau berapa kawasan yang di anggap penting untuk menjadi bahan pembahasan.
Kepala Bappelitbangda Halteng salim Kamaluddin ketika di wawancara saat FGD tersebut, mengatakan bahwa FGD tersebut sangat penting dan strategis untuk merumuskan beberapa acselerasi dan rancangan pembangunan yang dapat di danai melalui APBN serta dukungan APBD. hal terpenting menurut Kepala Bappelitbangda Halteng yaitu, soal Jalan yang menghubungkan Weda Sagea yang belum layak dan masih membutuhkan peningkatan termasuk Alitrase Jalan segmen Tabaliq dan Kawinet yang selalu memakan korban, bahwa Ruas jalan ini juga cukup padat di setiap dilewati oleh berbagai jenis kendaraan sehingga cukup rawan, hal lainnya adalah soal konektivitas udara yang hanya mengandalkan bandar cekel milik, maka di uoayakan agar bandara Weda di Weda Selatan yang telah siap dari berbagai syarat administrasi dan teknis dan telah memiliki penlok dan menjadi salah satu agenda RPJMN segera di bangun untuk mendukung perekonomian daerah.
Hal terpenting lainnya adalah pembangunan Rower utk tenaga serta Rumah Sakit / puskesmas Lelilef bertaraf Inap agar dapat melayani pasien yang cukup tinggi untuk mendapatkan layanan kesehatan, oleh karena itu Kepala Bappelitbangda berharap agar adanya atensi dan keseriusan komitmen Kementerian dan lembaga terkait yang tertuang dalam RPJMN agar sisa target RPJMN di Tahun 2024 dapat di tuntaskan