Penjabat (Pj) Bupati Halmahera Tengah (Halteng) Menghadiri Acara launching Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana). Pj. Bupati Halteng Ir. Ikram M. Sangadji, M.Si yang didampingi Sekretaris Daerah Yanto M. Asri, S.Pd dan Pimpinan OPD terkait disambut meriah oleh masyarakat Desa Sagea-Kiya.
Dengan tarian cakalele dan prosesi adat Eit bit-bet yang dilanjutkan parade perahu kora-kora diiringi pukulan gendang kabata rombongan menuju ke lokasi acara yang bertempat di Gedung Pertemuan Desa Sagea Weda Utara. Selasa, 4 Juli 2023.
Launching Kencana Weda Utara ditandai dengan pemukulan gong yang diambil langsung Pj. Bupati Ikram Sangadji.
Camat Weda Utara Takdir Can dalam laporannya mengatakan bahwa sebagai daerah yang ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai kawasan Industri nasional, Halmahera Tengah khususnya Kecamatan Weda Utara memiliki Indeks risiko bencana, maka sangat perlu menggencarkan upaya komunikasi, Informasi dan edukasi kepada masyarakat terkait bencana yang berpotensi terjadi. “Sehingga melalui gerakan Kecamatan Tangguh Bencana (KENCANA) Ini peran serta masyarakat dalam pengetahuan mitigasi, penanggulangan bencana serta pelaksanaan pelayanan kebencanaan” ucapnya.
Gerakan Kecamatan Tangguh Bencana (KENCANA) adalah Inisiatif gerakan untuk memperkuat upaya penaggulangan bencana di daerah. Dengan itu, lanjut Takdir Can, melalui launching KENCANA di Kec. Weda Utara dapat menjadikan momentum Ini sebagai akselerasi dalam pemenuhan standar pelayanan minimal urusan bencana kepada Instansi atau OPD terkait.
“Sekiranya momentum ini dapat menjadi Isu strategis dalam pembangunan Halteng ke depan sehingga upaya-upaya mitigasi bencana perlu dilakukan oleh seluruh kalangan.” Imbuhnya.
“Kepada teman-teman relawan agar selalu mengakses informasi sedini mungkin, sebagaimana yang pernah terjadi 2 peristiwa pada beberapa waktu kemarin, kebakaran hutan di Kawinet dan Evakuasi pengunjung di Goa Bokimoruru, serta fenomena alam yang kapan saja bisa terjadi. Hai ini menjadi tugas kita semua” harap Takdir Can.
Bupati Ikram Sangadji dalam sambutannya juga menyebutkan bahwa akan membentuk tim tangguh bencana di masing-masing desa dimana setiap desa paling tidak ada 3 sampe 5 orang.
Tetapi, orang nomor satu Pemkab Halteng ini bilang, yang kita bangun itu adalah sistemnya, dan diharapkan di kecamatan menjadi informan utama sebelum informan daerah mendapat informasi lebih detail. “Jadi jangan sampai informasi ke pemda cuma dengar bahwa ada bencana tapi jika petugas dari Pemda datang bingung tra tau mo bikin apa karena tidak ada informasi dari awal” pungkasnya.
Adapun isu-isu yang berkembang saat ini adalah isu teror orang tak dikenal (OTK) di area perkebunan warga, “Saya dengan Pak Kapolres dan Pak Dandim, mulai dari Desa Yeke sampai Sakam telah menyampaikan ikhwal persoalan ini kepada warga; Kami sudah sampaikan di dalam pertemuan dengan masyarakat bahwa tidak ada sara, tidak ada agama. Yang sebenarnya hanya kelompok-kelompok antara sadar dan tidak sadar tanpa kontrol. Jadi saya pak Kapolda, Pak Dandim dan Pak Pangdam sudah berkomitmen cepat atau lambat kita harus menyelesaikan.” ucapnya.
Terkait hal itu, Bupati Ikram menginginkan permasalahan tersebut bisa diselesaikan oleh Pemda. “Jika pemda bisa menyelesaikan maka yang dilakukan adalah pendekatan yang lebih pada kemanusiaan.” tutup Ikram