Sekda Halteng Yanto M Asri Hadiri Rembuk stunting

Sekda Halteng Yanto M Asri Hadiri Rembuk stunting
Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara (Malut) melakukan rembuk stunting. Rembuk stunting yang berlangsung di Aula Haji Salahuddin Bin Talabuddin Kantor Bupati Halmahera Tengah, Kamis (16/11/2023) ini dengan tema ‘Cegah Stunting Untuk Generasi Fagogoru yang Lebih Maju’.
Dalam Arahan Penjabat Bupati Halmahera Tengah, Ikram M. Sangadji yang disampaikan Sekretaris Daerah Yanto M.Asri mengatakan persoalan stunting telah menjadi agenda pembangunan nasional, dan Kabupaten Hamahera Tengah menjadi salah satu Kabupaten prioritas dari 100 Kabupaten/Kota di Indonesia.
Pada tahun 2019 berdasarkan Surat menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional nomor: B.240/M.PPN/D.5/PP.01.01/04/ 2019.
Stunting tidak hanya mengenai pertumbuhan anak yang terhambat, namun juga berkaitan dengan perkembangan otak yang kurang maksimal, hal ini menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang dibawah rata-rata, dan bisa berakibat pada prestasi sekolah yang buruk.
Anak stunting juga memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit kronis dimasa dewasanya. Bahkan, stunting dan Kekurangan Gizi pada Balita berkontribusi pada berkurangnya 2-3% Produk Domestik Bruto setiap tahunnya.
Sesuai dengan kebijakan strategis Nasional yang tercantum dalam peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 73 tahun 2021, tentang Percepatan Penurunan Stunting yang diundangkan pada tanggal 5 Agustus 2021.
Telah ditetapkan 5 (lima) pilar pencegahan stunting antara lain: pertama, peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan di kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota, dan Pemerintah Desa; Ke-dua, peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat.
Ketiga, peningkatan konvergensi Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitif di kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota, dan Pemerintah Desa; ke-empat, peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat; dan ke-lima, penguatan dan pengembangan sistem, data, informasi, riset, dan inovasi.
“Dalam rangka pelaksanan strategi tersebut, maka pada hari ini kita melaksanakan satu agenda penting dalam rangka penurunan dan pencegahan stunting di Kabupaten Hamahera tengah yaitu Rembuk Stunting. Saya berharap Rembuk pada hari ini dapat meningkatkan komitmen bersama dalam penurunan dan pencegahan stunting di Kabupaten Hamahera Tengah yang kita cintai ini,” jelasnya.
Yanto menambahkan, kunci pencegahan stunting adalah pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), sehingga perhatian kepada ibu hamil dan balita dibawah dua tahun (Baduta), baik melalui intervensi spesifik, maupun inervensi sensitif.
“Perlu terus kita upayakan, olehnya itu saya minta intervensi tidak hanya diaksanakan oleh sektor kesehatan saja, tetapi juga dilakukan oleh sektor lain,” katanya.
Selain itu kata Yanto, tingkat keberhasilan program ini sangat dipengaruhi oleh sektor non kesehatan, dengan proporsi dukungan mencapai 70 persen. Dukungan tersebut diantaranya melalui pembangunan sanitasi, air bersih, penyediaan pangan yang aman dan bergizi, dan utamanya pemahaman secara baik, serta kepedulian masing-masing individu, berikut masyarakat, untuk mengoptimalkan perannya, dalam upaya penanggulangan Stunting.
“Masalah gizi harus menjadi prioritas yang tidak bole kita abaikan. Pemerintah daerah tetap berkewajiban untuk menjamin kecukupan gizi masyarakat,” ujarnya.
Dikatakan Yanto, Oleh karena itu, ia meminta kepada seluruh perangkat daerah bersama stakeholder terkait untuk selalu berinovasi dalam menyikapi permasalahan ini, agar upaya pemenuhan gizi masyarakat, utamanya bagi mereka yang rentan, seperti Ibu hamil dan anak balita, bisa tetap terpenuhi dengan Perkuat dan gunakan kearifan lokal dimasing-masing wilayah.
Penanganan stunting harus dilaksanakan secara holistic, integrative dan berkualitas melalui koordinasi sinergi dan sinkronisasi diantara pemerintah dan Lembaga.
Target penurunan Nasional 14% pada tahun 2024, bisa kita capai jika bekerja sama, kolaborasi dan kerja sama terus kita canangkan salah-satunya dengan kolaborasi Bapak Asuh Anak Stunting.
Bapak Asuh anak stunting adalah Gerakan gotong royong seluruh elemen bangsa dalam rangka penururnan angka stunting yang menyasar langsung kepada batita, balita dan keluarga yang berisiko stunting.
Kegiatan Pengukuhan Bapak Asuh Anak Stunting ini diharapkan menjadi pengingat bahwa kita, seluruhnya yang ada di sini memiliki amanah untuk terus berkoordinasi, berkolaborasi dan bersama-sama dalam hal pencegahan stunting sehingga angka prevalensi stunting di Provinsi Maluku Utara Pada Umumnya dan Kabupaten Halmahera Tengah Pada Khususnya dapat diturunkan.
Di samping itu, kegiatan pada hari ini diharapkan dapat menjadi forum strategis untuk membangun komitmen dan dukungan serta keterlibatan lintas sektor.
“Kita optimis bahwa prevalensi stunting pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah dapat kita turunkan berkat kerja sama yang baik semua pihak, pengukuhan ini menjadi momentum untuk kita bergerak bersama dalam upaya percepatan penurunan stunting secara massif dan kontinyu sehingga kedepan bisa melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdas, sehat dan produktif menyongsong generasi emas di tahun 2045,” ungkapnya.
Menurut Yanto, pada akhir kesempatan ini ia menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kepala Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan pemberdayaan Keluarga, Tim TPPS Propinsi Maluku Utara, PT. Indonesia Weda Bay Industrial Park, dan seluruh komponen masyarakat, perangkat pemerintah Daerah, dan segenap elemen pemangku kepentingan atas kerja sama dan dukungannya, dalam upaya penanggulangan dan pencegahan Stuting di Halteng.
“Saya berharap kekompakan ini dapat berjalan, terus dibangun dan semakin diperkuat, untuk mewujudkan Halmahera Tengah bebas stunting,” harapnya.
Sebagai informasi pada agenda acara Rembuk Stunting yaitu Pengukuhan PT. IWIP sebagai bapak asuh stunting, Penandatangan Berita acara Rembuk stunting, penandatangan komitmen dukungan pelaksanaan kegiatan stunting, Gemar makan Ikan (Dinas Perikanan), aksi mencegah remaja anemia (Dinas kesehatan), lounching kampung keluarga berkwalitas (Dinas P2KBP3A), Pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil ( Dinas Ketahanan pangan), kampanye stunting dengan pemasangan Stiker stunting pada kendaraan OPD (Dinas P2KBP3A)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *