Penjabat (Pj) Bupati Halmahera Tengah (Halteng) Ir. Ikram M. Sangadji, M.Si menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) percepatan penurunan stunting, bertempat di Aula Salahuddin Bin Talabuddin, Selasa, 24/1/2023.
Kegiatan juga dirangkaikan dengan pengukuhan bapak asuh anak stunting dan pemberian secara simbolis kendaraan kepada Tim Pendamping Keluarga Stunting di desa dan pembagian KIT siap Nikah Stunting kepada calon pasangan usia subur.
Turut hadir, Wakil Gubernur (Wagub) Maluku Utara (Malut) Ir. M. Al Yasin Ali, M. MT, Forkopimda Halteng, Wakil Ketua I TP. PKK Prov. Malut, Perwakilan (TPPS) BKKBN Malut , Staf Ahli, Assisten dan Pimpinan OPD.
Wakil Gubernur (Wagub) Maluku Utara (Malut) Ir. M. Al Yasin Ali, M.MT dalam sambutannya menyampaikan, melalui Rapat Koordinasi ini menjadi sarana konsolidasi dan koordinasi untuk dapat merencanakan berbagai program yang mampu menurunkan penderita stunting di wilayah Maluku Utara.
Disisi lain, lanjut Wabup Al Yasin, penetapan program Bapak Asuh untuk anak Stunting juga dinilai dapat memberikan dorongan psikologi yang mampu menunjang proses penurunan Gejala penderita stunting di wilayah ini.
Wagub Al Yasin mengatakan, pada saat ini Indonesia masih menangani berbagai macam permasalahan kesehatan yang berdampak pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu permasalahan kesehatan yang menjadi fokus pemerintah di Indonesia adalah Stunting.
“Stunting merupakan kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Jika gizi tidak dicukupi dengan baik akan berdampak pada hambatan perkembangan, penurunan fungsi kekebalan, perkembangan otak yang tidak maksimal Yang dapat mempengaruhi kemampuan mental dan belajar tidak maksimal serta prestasi belajar yang buruk” jelas Wagub.
Wagub menambahkan, sesuai dengan agenda ke-5 Nawa Cita Pemerintah yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup manusia Indonesia maka pemerintah memiliki Program Utama Kesehatan yaitu Program Indonesia Sehat yang didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar Program Indonesia Kerja dan Program Indonesia Sejahtera.
Untuk itu, lanjut Wagub peran bapak asuh sangat berperan dalam menurunkan prevalensi stunting dengan meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga yang sehat dan mampu menjamin pemenuhan asupan gizi bagi anak dan balita serta memperbaiki dan meningkatkan pola asuh guna meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan yang memadai.
Pada kesempatan itu, Pj. Bupati Halteng, Ir. Ikram M. Sangadji menyambut positif penyelenggaran acara yang sekaligus menjadi momentum, Pengukuhan Bapak Asuh Anak Stunting dalam rangka Percepatan Penurunan stunting.
“Dengan Rapat Koordinasi ini saya berharap akan dapat menjadi komitmen bagi seluruh pemangku kebijakan dan TPPS utuk melaksanakan kesepakatan dengan konsisten sesuai kewenangan masing-masing” ucap Pj. Bupati Ikram M. Sanagdji.
Pj. Bupati Ikram menjelaskan, persoalan stunting telah menjadi agenda pembangunan nasional, dan Kabupaten Halmahera Tengah menjadi salah satu Kabupaten prioritas dari 100 Kabupaten/Kota di Indonesia, pada tahun 2019 berdasarkan Surat menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala padan Perencanaan Pembangunan Nasional nomor: 8.240/M.PPN/D.5/PP.01.01/04/ 2019.
Pj. Bupati Ikram menyatakan, stunting tidak hanya mengenai pertumbuhan anak yang terhambat, namun juga berkaitan dengan perkembangan otak yang kurang maksimal, hal ini menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang dibawah rata-rata, dan bisa berakibat pada prestasi sekolah yang buruk.
“Anak Stunting juga memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit kronis dimasa dewasanya. Bahkan, stunting dan Kekurangan Gizi pada Balita.” ucap Pj. Bupati Ikram.
Dikatakannya, pada tahun 2023 ini telah membuat kebijakan strategis dalam upaya penanggulangan dan pencegahan stunting melalui program Insentif bagi Ibu Hamil dan Ibu Menyusui. Tetapi ini belum tentu cukup, sehingga keterlibatan semua pihak sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan program Stunting. Salah satunya adalah dengan Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).
Untuk itu, kata Pj. Bupati Ikram, komitmen bersama harus dibangun dan aksi nyata harus dilaksanakan dengan cara intervensi dan konvergensi penurunan angka stunting serta melakukan berbagai Aksi dalam penanggulangan stunting.